KabarBekasi.com – Tatto adalah hal yang sudah tidak asing bagi penggemar seni di Bekasi dan Indonesia, perjalanan seni merajah tubuh ini kian diminati baik dirajah sementara (bisa dihapus) maupun permanen.
Orang yang memiliki tatto di tubuhnya sempat mendaptakan stigma negatif, seperti berhubungan dengan tindakan kriminal, preman atau dicap sebagai orang yang tidak baik. Namun sekarang terdapat pergeseran makna tentang tattoo yang menjadi unsur seni yang melekat dalam tubuh.
Foto: KabarBekasi.com – Para Pecinta Tatto
“Menurut gw makna Tato itu kebebasan berekspresi untuk setiap orang, karena setiap orang punya kepribadian yang berbeda, dan mungkin masyaratak kita masih awam untuk menilai tato itu sendiri jadi banyak kalangan yang menilai bahwatato itu merupakan tindakan yang mencerminkan kriminalitas seseorang “ kata Soleh biasa dipangil Ale kepada Fajar wartawan KabarBekasi.com saat ditemui di acara MPR (Masyarakat Pecinta Reggae) Di Harapan Indah 2 Bekasi Utara
Kata ‘tato’ atau tattoo (Inggris) sendiri berasal dari kata Tahitian/Tatu, yang memilki arti menandakan sesuatu. Rajah atau tato adalah suatu tanda yang dibuat dengan memasukkan pigmen ke dalam kulit. Dalam istilah teknis, rajah adalah implantasi pigmen mikro. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tato berarti gambar (lukisan) pada bagian (anggota) tubuh.
Seni Rajah merupakan praktik yang ditemukan hampir di semua tempat dengan fungsi sesuai dengan adat masing-masing. Rajah dahulu sering dipakai oleh kalangan suku-suku terasing di suatu wilayah di dunia sebagai penandaan wilayah, derajat, pangkat, bahkan menandakan kesehatan seseorang. Rajah digunakan secara luas oleh orang-orang Polinesia, Filipina, Kalimantan, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Mesoamerika, Eropa, Jepang, Kamboja, serta Tiongkok. Meski bagi beberapa kalangan, rajah dianggap tabu, seni rajah tetap menjadi sesuatu yang populer di dunia.(FJ/KB)
http://www.kabarbekasi.com/seni-budaya/pecinta-reggae-dan-penggemar-tatto-bekasi-cinta-damai
Bekasi Bicara Fakta 